1. Tentukan enkripsi dan dekripsi dari P = K-E-A-M-A-N-A-N + (3 digit terakhir NIM) dengan menggunakan metode Super Enkripsi ! k(Transposisi) = 4, k(Chaesar Chiper) = 17
Jawab :
2. Tentukan enkripsi dan dekripsi dari P = (Nama Lengkap) dengan teknik Permutasi dimana digit 1-5 ditukar dan digit 2-4 ditukar !
Jawab :
3. Tentukan enkripsi dan dekripsi dari P = (Nama Lengkap) + 15 dengan teknik ekspansi dimana setiap kata yang diakhiri dengan huruf vokal atau bilangan genap dipindahkan pada digit ke-3 dan ditambahkan "OK" sedangkan jika kata diakhiri dengan huruf konsonan atau bilangan ganjil dipindahkan pada digit pertama dan ditambahkan "END"
Jawab :
Jawaban ada di gambar atas.
Selasa, 25 Oktober 2016
Selasa, 04 Oktober 2016
TEKNIK KRIPTOGRAFI
TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI
a. Substitusi
Salah satu contoh teknik ini adalah Caesar cipher. Langkah
pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat
sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk
keperluan dekripsi. Bila tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin
sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.
A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V-W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,
B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-4-I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0
Tabel substitusi diatas dibuat secara acak. Dengan menggunakan
tabel tersebut, dari plaintext “5 teknik dasar kriptografi” dihasilkan
ciphertext “L 7Q6DP6 KBVBM 6MPX72AMBGP”. Dengan menggunakan tabel substitusi
yang sama secara dengan arah yang terbalik (reverse), plaintext dapat diperoleh
kembali dari ciphertext-nya.
b. Blocking
Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext
menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian
dienkripsikan secara independen. Plaintext yang dienkripsikan dengan
menggunakan teknik blocking adalah :
Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan
kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi
kriptografi dengan teknik ini. Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah
berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya
tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal
berurutan sesuai dengan blok-nya. Jadi ciphertext yang dihasilkan dengan teknik
ini adalah “5K G KRTDRAEAIFKSPINAT IRO”. Plaintext dapat pula ditulis secara
horizontal dan ciphertextnya adalah hasil pembacaan secara vertikal.
c. Permutasi
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau
sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan
karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik
substitusi. Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap
tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya
tetap, namun posisinya yang diacak. Sebelum dilakukan permutasi, umumnya
plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
Plaintext akan dibagi
menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai
berikut :
Dengan menggunakan
aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext adalah
sebagai berikut :
Ciphertext yang
dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah “N ETK5 SKD AIIRK RAATGORP FI”.
d. Ekspansi
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan
memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu. Salah satu contoh penggunaan
teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang
menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran “an”.
Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan
akhiran “i”. Proses enkripsi dengan cara ekspansi terhadap plaintext terjadi
sebagai berikut :
Ciphertextnya adalah “5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN”.
Aturan ekspansi dapat dibuat lebih kompleks. Terkadang teknik ekspansi
digabungkan dengan teknik lainnya, karena teknik ini bila berdiri sendiri
terlalu mudah untuk dipecahkan.
e. Pemampatan (Compaction)
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain
untuk menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara
menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan. Karakter-karakter yang
dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai “lampiran” dari pesan
utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini digunakan
“&”. Proses yang terjadi untuk plaintext kita adalah :
Aturan penghilangan karakter dan karakter khusus yang berfungsi
sebagai pemisah menjadi dasar untuk proses dekripsi ciphertext menjadi
plaintext kembali.
Dengan menggunakan kelima teknik dasar kriptografi diatas, dapat
diciptakan kombinasi teknik kriptografi yang amat banyak, dengan faktor yang
membatasi semata-mata hanyalah kreativitas dan imajinasi kita. Walaupun sekilas
terlihat sederhana, kombinasi teknik dasar kriptografi dapat menghasilkan
teknik kriptografi turunan yang cukup kompleks, dan beberapa teknik dasar
kriptografi masih digunakan dalam teknik kriptografi modern.
Langganan:
Postingan (Atom)